Kamis, 04 April 2013

Identifikasi Upaya Promotif,Preventif dan Represif

Identifikasi Tindakan Promotif, Preventif dan Represif  pada penyakit
           
             A. Jantung

1.      Pengertian
adalah sebuah kondisi yang menyebabkan jantung sama sekali tidak berfungsi. Kondisi ini biasanya terjadi mendadak, dan sering disebut gagal jantung. Penyebab gagal jantung bervariasi, namun penyebab utamanya biasanya adalah terhambatnya suplai darah ke otot-otot jantung, oleh karena pembuluh-pembuluh darah yang biasanya mengalirkan darah ke otot-otot jantung tersebut tersumbat atau mengeras, entah oleh karena lemak dan kolesterol, ataupun oleh karena zat-zat kimia seperti penggunaan obat yang berlebihan yang mengandung Phenol Propano Alanin (ppa) yang banyak ditemui dalam obat-obat seperti Decolgen, dan nikotin.
2.      Upaya Promotif
Yaitu dengan Upaya dalam slogan Panca upaya jantung kesehatan jantung yang dicanangkan oleh Yayasan Jantung Indonesia sejak tahun ini , yaitu "SEHAT" yang merupakan singkatan dari Seimbang gizi, Enyahkan rokok, Hindari Stress, Atasi tekanan darah tinggi, Teratur berolah raga  .
3.      Upaya Preventif  adalah
a)      Upaya preventif yang dapat dilakukan dalam penyakit jantung :
1)       Memelihara berat badan ideal
2)       Makan 250gr kacang2an setiap hari. Kacang2an akan meningkatkan kadar kolesterol baik, HDL, dan menurunkan radang. Kacang juga membantu menyehatkan jantung dengan alasan yang belum jelas. Kacang memiliki kadar asam lemak Omega 3 tinggi, memiliki protein dan serat tinggi.
3)       Makan 10 sendok makan saus tomat dalam seminggu. Saus tomat penuh dengan kalium yang menurunkan tekanan darah. Bukan saus tomat yang asin, gurih dan berlemak, atau yang disajikan dengan pasta dalam jumlah raksasa  namun saus biasa, sederhana, dan sehat.
4)       Tidak makan minyak jenuh lebih dari 20 gram setuap hari, dan gunakan minyak trans sesedikit mungkin. Lemak jenuh dan lemak trans akan menyebabkan radang arteri. Cinnamon roll (roti kayu manis) memiliki 7 gram lemak jenuh. Minyak trans (misalnya dalam mentega atau margarin), sering ditemukan dalam makanan yang diproses atau dipanggang dalam oven.
5)       Baca label, dan segera taruh kembali makanan yang label, dengan 5 bahan pertama menuliskan gula. Kenapa? urutan bahan diurutkan berdasarkan kandungan terbanyak. Memang boleh rendah lemak, tapi jika tinggi gula, sama aja boong. Kenapa? karena jika anda makan gula berlebihan, ujung2nya jadi lemak juga, yang ditumpuk di sekitar perut.
6)       Deteksi dini
(a)   Pendeteksian penyakit jantung koroner (PJK) pada stadium yang sangat dini sekali (artinya belum ada penyempitan ) sampai saat ini belum ada petanda Marker yang bisa benar-benar  menunjukan bahwa seseorang sudah menderita stadium awal sekali dari PJK . Kateterisasi jantung, yaitu memasukan pipa lentur kedalam jantung untuk memotret pembuluh darah itu, hanya dapat menunjukan bila sudah ada penyempitan, jadi ini bukan deteksi dini. 
(b)   Pemeriksaan skening ultrafast bisa menunjukan adanya plak pengapuran sebesar 2 mm di pembuluh darah. Untuk dilakukan pemeriksaan skening ultrasulfat membutuhkan biaya yang mahal.
Faktor resiko yang dengan mudah dan relatif sangat murah di periksa adalah : riwayat keluarga yang menderita penyakit jantung atau stroke, tekanan darah tinggi , merokok, berat badan berlebih (gemuk), kelebihan kolesterol (dislipidemia), kencing manis (diabetes militus).  . 
(c)   Tekanan darah tinggi dapat di deteksi dengan memeriksakan tekanan darah, pertama kali pada usia remaja, kemudian sebelum memasuki lapangan kerja , dan kalau normal, sekurang-kurannya di ulangi pada usia 40 tahun. 
(d)   Berat badan dapat di periksa sejak dini, dan bila ada kegemukan (kelebihan berat badan ) segera mengusahakan menurunkannya dengan diet dan olah raga. 
(e)    Pemeriksaan Kadar Kolesterol  pada masa kanak-kanak dan usia remaja , apabila di dalam riwayat keluarga ada faktor keturunan yang kuat .
(f)     Kadar gula darah, juga pada prinsipnya harus di deteksi pada usia dini apabila ada riwayat kencing manis yang kuat di dalam keluarga kandung. 
4.      Upaya Represif
a.       Jangan makan Makanan mengandung kolesterol. Cumi, udang, kepiting, otak sapi, daging kambing, daging berlemak, organ dalam hewan, bebek, belut, kuning telur, susu sapi, kulit ayam, makanan kemasan olahan daging ayam. Kolesterol adalah musuh utama jantung. Siapa pun bisa bangkrut jika kolesterol menyumbat di pembuluh darah jantung dan kepala (stroke). 1 otak sapi kandungan kolesterolnya sama dengan 1 tubuh sapi.
b.      Jangan makan Makanan mengandung trigleserin. Trigleserida merupakan lemak jahat dari tumbuhan. Minyak goreng, santan, kelapa dan margarin
Makanan mendangung gula alkoholik. Minuman alkohol, durian dan tape.

                  B.  Gagal Ginjal
 
1.      Pengertian
Gagal ginjal kronis (bahasa Inggris: chronic kidney disease, CKD) adalah proses kerusakan pada ginjal dengan rentang waktu lebih dari 3 bulan. CKD dapat menimbulkan simtoma berupa laju filtrasi glomerular di bawah 60 mL/men/1.73 m2, atau di atas nilai tersebut namun disertai dengan kelainan sedimen urin. Adanya batu ginjal juga dapat menjadi indikasi CKD pada penderita kelainan bawaan seperti hiperoksaluria dan sistinuria.
2.      Upaya Promotif
Upaya promotif dan preventif  dapat dilaksanakan melalui cara sebagai berikut:
a.       Penyuluhan kesehatan, dimaksudkan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kualitas hidup peserta, dengan memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang kesehatan secara berkala oleh pakar dibidang kesehatan;
b.      Pelayanan konseling oleh dokter keluarga tentang pola hidup sehat serta mengatasi masalah penyakit yang di derita .
c.       Pembentukan club sehat
3.      Upaya Preventif
a.       Minum secukupnya. Anjurannya adalah 2 liter air per hari. Jika kurang minum maka air kencing akan pekat dan ini memancing tumbuhnya bakteri. Bakteri inilah yang kemudian bertanggung jawab atas terjadinya infeksi. Infeksi yang sering timbul akan mengakibatkan gagal ginjal. Selain itu, air kencing yang pekat juga akan mempertinggi risiko terjadinya pengkristalan. Kristal yang saling menempel dan menumpuk inilah yang kemudian berubah menjadi batu di dalam ginjal. Jadi, minum air secukupnya akan membersihkan saluran kencing dari bakteri, juga dari kristal.
b.      Mengurangi konsumsi vitamin C (lebih dari 3000 mg per hari), terutama bagi mereka yang berisiko menderita batu ginjal. Alasannya, vitamin C di dalam tubuh akan diolah menjadi asam oksalat, bahan dasar pembuatan batu ginjal.
c.       Tidak menahan keinginan untuk kencing. Jika 'gudangnya' penuh, tentu saja harus mengeluarkan isinya. Jika menahan keinginan untuk kencing, maka tempat itu akan dipenuhi bakteri. Ingat, urin mengandung racun.
d.      Berhati-hati minum obat, apalagi tanpa resep dokter. Beberapa yang harus diperhatikan adalah antibiotik dalam dosis tinggi, obat sakit kepala, obat penghilang nyeri, dan rematik. Seseorang yang mengalami alergi obat, bisa saja secara tiba-tiba mengalami gagal ginjal akut. Atau, jangan minum suplemen dalam dosis ganda. Jika mineral seperti magnesium dan alumunium terlalu banyak dikonsumsi, efeknya lambat laun akan merusak ginjal.
e.       Mengontrol penyakit kronis lainnya seperti diabetes, hipertensi, asam urat, lupus, TBC, malaria, kolesterol tinggi, dan sebagainya. 40% penyebab gagal ginjal adalah penyakit diabetes -terjadi karena adanya komplikasi pada ginjal. Sedangkan 25% lainnya disumbangkan oleh darah tinggi -akibat kerusakan pembuluh darah pada ginjal.

4.      Upaya Represif
a.       Kurangi makan makanan yang memiliki kandungan karbohidrat tinggi seperti : nasi, jagung, kentang, pasta, makaroni, ubi, hevermout.
b.      kurangi asupan makanan yang mengandung protein yang berlebih seperti : ayam, ikan, daging kambing, udang, hati, kej, telur.
c.       kurangi asupan sayuran dan buah- buahan tinggi kalium seperti : apel alpukat, jeruk, pisang, buncis, kembang kol, seledri, pepaya dan daun pepaya.

 
                  C. HIV

1.      Pengertian
Virus imunodifisiensi manusia (bahasa Inggris: human immunodeficiency virus; HIV adalah suatu virus yang dapat menyebabkan penyakit AIDS. Virus ini menyerang manusia dan menyerang sistem kekebalan (imunitas) tubuh, sehingga tubuh menjadi lemah dalam melawan infeksi. Dengan kata lain, kehadiran virus ini dalam tubuh akan menyebabkan defisiensi (kekurangan) sistem imun.
2.      Upaya Promotif
a.       Pemanfaatan media massa sebagai sarana upaya promotif Seperti diketahui, media massa dapat menjangkau semua orang tanpa melihat satuan geografis, dan juga dapat lebih cepat diserap oleh masyarakat daripada sarana sosialisasi lain. Jadi diharapkan media massa bisa berperan sebagai pemasaran sosial mengenai bahaya HIV.
b.      Memberikan Penyuluhan tentang pengertian HIV, Penyebab HIV dan bahaya HIV kepada masyarakat umum dan kalangan remaja yang masih duduk dibangku sekolah .
c.       Pemberian sosialisasi hidup sehat dan tentang bahaya HIV/AIDS oleh Dinas Kesehatan atau lembaga lainnya yang bersangkutan .
3.      Upaya Preventif
a.       Hindari Kontak dengan Darah yang terinfeksi HIV Cara yang paling umum untuk menularkan HIV adalah melalui kontak dengan darah dari orang yang terinfeksi HIV
b.      Jangan menggunakan kembali Alat suntik sekali pakai.
c.       Bersihkan dan cuci peralatan bedah sebelum menggunakannya.
d.       Jika \ ingin tato, pastikan itu dilakukan oleh sebuah toko tato bersih dan sanitasi.
e.       Hindari penggunaan obat-obat terlarang dan zat yang dikendalikan intravena.
4.      Upaya Represif
a.       Memisahkan penggunaan peralatan makan dan peralatan mandi antara orang yang positif HIV dan orang yang sehat .
b.      Penggunaan Masker ketika berdekatan dengan orang yang sakit dan terjangkit HIV.


:: dari berbagai sumber ::

2 komentar: